Rabu, 08 Februari 2017

Yamaha V80 Excellent 1987: Si Tua Yang Masih Exist…!!!


image
Saiisoku.com – Hi Everyone…!!!
Saat kemarin pulang ke kampung, saya menemukan sesosok motor tua yang masih aktif hingga tahun 2015 ini. Adalah Yamaha V80 Excellent 1987 milik salah satu tetangga saya tang kemarin membantu acara Aqiqah di rumah saya.
Yamaha V80 ini sudah sangat renta sekali, dari keadaan fisiknya yang sudah terlihat rusak sana-sini namun masih berfungsi untuk membantu ownernya dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
image
Motor jadul seperti ini mungkin sudah tidak terlalu banyak jika di bandingkan dengan motor-motor baru yang terjual ratusan ribu unit setiap bulannya. Namun existensi motor tua ini tetap masih ada hingga sekarang.
Masih berbekal mesin 2 tak yang ngebul, motor yang berkubikasi 79cc ini masih mampu untuk membawa barang-barang hasil pertanian seperti jagung dan kedelai. Setiap harinya masih kuat untuk diajak kerja keras.
image
Spesifikasi Yamaha V80 Excellent:
Mesin: 2-stroke
Kapasitas mesin: 79 cc (80)
Cylinder: 1, rebah
Bore dan stroke: 47 x 45.6 mm.
Rasio kompresi: 6,8 : 1
Max. power: 6,7 hp @ 7000 rpm
Max. torsi: 0,82 kgf. m @ 6500 rpm
Pendingin: udara
Lubrication: automatic (autolube)
Karburator: VM 15SC
Transmission: 3-speed
Pengapian: CDI
Battery/accu: 6v (Yuasa 6N11-2D)
Starter: kick
Dimensi:
Panjang x lebar x tinggi: 1885 x 650 x 1025 mm
Jarak sumbu roda: 1170 mm
Tinggi jok: 740 mm
Jarak ke tanah: 135 mm
Tangki olie samping: 1,2 liter
Tangki bbm: 5,3 liter
Berat: 82 kg
Suspensi:
– depan: leading link
– belakang: swingarm, double shockbreaker
Ban:
– depan: 2.25-17 – 4pr
– belakang: 2.50-17 – 6pr
Rem:
– depan: drum (tromol)
– belakang: drum (tromol)
Beberapa bagian motor ini sudah mengalami korosi. Maklum saja brosis, karena yang punya bukan kolektor barang antik, kalau punya kolektor pastinya masih kinclong dan terawat :mrgreen:
Apakah ditempat brosis juga masih ada motor tua yang serupa seperti Yamaha v80 Excellent diatas…???

Yamaha L2 Series (L2, L2G dan L2 super)

Yamaha L2G

Motor sport (atau yang biasa disebut motor laki) dari Yamaha 10 tahun belakangan makin laris dan makin diminati masyarakat Indonesia. Ada banyak model yang ditawarkan mulai dari Vixion yang standar sampai sport bike seperti YZF-R15 dan YZF-R25. Kesuksesan Yamaha Indonesia dalam menghadirkan motor sport di tanah air tak lepas dari sejarah pendahulu motor sport pertama Yamaha yang diberi nama Yamaha L2. Yamaha L2 ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan sepertinya menjadi model sport motor Yamaha pertama yang dirakit di Indonesia.


Di jamannya, motor ini bersaing dengan Honda 90Z yang bermesin 4 langkah serta Suzuki A100 yang sama-sama bermesin 2 langkah. Yamaha L2 ini menggunakan mesin 1 silinder 2 langkah rebah yang sudah menggunakan teknologi pelumasan otomatis ala Yamaha yang diberi nama Yamaha Autolube. Mesin 100cc ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 9Hp dengan rasio kompressi 6,5:1. Dipadukan dengan berat yang hanya 86,5Kg membuat motor ini terasa bertenaga dan irit bahan bakar walau transmisi yang digunakan masih sebatas 3 percepatan seperti motor bebek di jamannya.

Pertama kali muncul pada tahun 1974 dengan ciri berupa lampu depan bulat kecil, tangki berbentuk teardrop terbalik dengan bagian depan yang mengecil, dan lampu belakang bulat. Pada tahun 1980 muncul Yamaha L2G yang merupakan varian facelift dari Yamaha L2. Yamaha L2G ini memiliki bentuk tangki yang masih membulat dengan model teardrop dengan ukuran yang lebih kecil dibanding Yamaha L2. Selain itu tangki oli samping dan tutup aki Yamaha L2G ini sedikit lebih besar di bagian belakangnya dan membentuk seperti bangun trapesium siku. Pada tahun 1981 Yamaha kembali melakukan ubahan kepada Yamaha L2 dengan menghadirkan Yamaha L2 Super. Bentuk keseluruhan Yamaha L2 Super ini lebih kotak mengikuti desain era 80an dengan tangki teardrop mengotak, tutup tangki kotak dan lampu depan belakang serta sein yang kemudian berubah menjadi kotak. Khusus untuk L2 Super ini kini telah ditambahkan behel belakang untuk memudahkan pengendara melakukan standar tengah.

Sebagai motor era 70an, apalagi untuk motor yang didesain ekonomis seperti Yamaha L2 ini jangan harap ada banyak fitur canggih didalamnya. Speedometernya yang hanya mencatatkan kecepatan sampai 120Km/jam hanya ditemani oleh odometer dan lampu indikator untuk beam, sein kanan dan kiri serta gigi netral. Rem yang digunakan masih teromol baik depan maupun belakang dengan velg jari berukuran 18 inch. Starternya hanya mengandalkan kick seperti motor sport lain di jamannya. Sebagai aksesoris, disediakan reflektor mata kucing didekat shockbreaker depan, spakbor karet atau yang biasa disebut kepet dan behel belakang untuk L2 Super.

Kelebihan motor ini ada pada durabilitas dan konsumsi bahan bakar yang lumayan irit. Tak heran kalau di beberapa pelosok tanah air motor ini masih dipakai untuk mencari rumput atau ngarit. Untuk mencari motor ini seudah lumayan sulit apalagi yang memiliki kondisi prima seperti museum piece. Harga bekasnya sudah gelap atau suka-suka yang jual dan beli. Harga motor ini tentunya tergantung kondisi dan kelengkapannya.

Spesifikasi Yamaha L2 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Yamaha L2
Jenis Sepeda Motor
Tipe L2
Mesin 2 tak 1 silinder 97cc
Bore X Stroke N/A
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 3 Speed
Wheelbase N/A
Panjang N/A
Lebar N/A
Tinggi N/A

Sejarah Vespa dan Masuknya Vespa ke Indonesia dari Masa ke Masa

Sejarah Vespa Piaggio Klasik


Tentunya kamu tahu Piaggio, sebuah perusahaan yang memproduksi motor Vespa asli Italia. Didirikan pada taun 1884 oleh Rinaldi Piaggio di Genoa. Awalnya pabrik Piaggio hanya memproduksi kapal pesiar mewah. Namun, seiring berjalannya waktu, Piaggio juga menghasilkan lokomotif dan gerbong kereta api, trem, Van, mobil dan truk Karoseri. Perang Dunia I pada saat itu juga berpengaruh pada pengembangan Piaggio yang memproduksi pesawat.
Pada tahun 1917 pabrik  Piaggio Pontedera di Pisa dan menjadi pusat produksi pesawat (baling-baling, Mesin danpesawat) sampai setelah Perang Dunia II kelahiran produk otomotif fenomenal yaitu Vespa. Perang Dunia II ekonomi Italia dibuat sangat merosot. Juga memaksa Piaggio.Bahkan pabrik pesawat yang ada di Pontedera dan Pisa dibom oleh pasukan sekutu.Meskipun pabrik ini hancur dibom, perusahaan tidak berhenti pada waktu. Enrico Piaggio anak Rinaldo Piaggio yang akhirnya melanjutkan jalannya perusahaan. Enrico Piaggio memutuskan untuk menghentikan produksi pesawat dan beralih menghasilkan peralatan transportasi yang dibutuhkan oleh orang-orang di Italia dengan harga terjangkau.
Enrico Piaggio telah mempekerjakan pembuat pesawat, ahli insinyur CorradinoD’Ascanio untuk membuat desain dari kendaraan bermotor. Sampai akhirnya menciptakan sebuah prototipe Vespa bernama MP5 atau lebih dikenal oleh orang-orang Italia sebagai Paperino (Donald Duck) karena bentuknya seperti bebek. Namun, vespa model MP% tidak disukai EnricoPiaggio sehingga meminta Corradino D’Ascano untukmengubah desain model vespa MP5.
MP5 (wikipedia)
Corradino D’Ascanio  tidak suka desain model General Motors karena membuat pakaian kotor saat mengemudi terutama celana yang terkena rantai motor. Oleh karena itu, ia membuat modifikasi desain motor kendaraan yang nyaman dan tidak membuat kotor. Akhirnya, dia membuat motor tanpa rantai dan memiliki penutup pelindung di bagian depan motor.
Selain itu, ia juga menempatkan perpindahan gigi dibagian stang (stang) dan membuat roda depan mirip pesawat dengan satu garpu tunggal yang mudah diganti. Desain model vespa bernama MP6 dan CorradinoD’Ascanio dengan menyebutnya Vespa (dalam Italia berarti lebah). Ini adalah modeldesain yang akhirnya menjadi model vespa berikutnya.

Sejarah Masuknya Vespa ke Indonesia

Apakah Anda tahu Vespa di Indonesia sejak tahun 1960-an. Dulu  hanya PT Danmotors Indonesia Vespa sebagai importir Vespa. Dapat dikatakan bahwa harga Vespa waktu itu setara dengan harga sebuah rumah  tipe sederhana. Sejak itu Vespa menjadi kendaraan yang paling populer dari kendaraan bermotor oleh masyarakat. Namun, masukknya motor produksi Jepang seperti Honda akhirnya membuat Vespa terpinggirkan.
Vespa Kongo, Sejarah Vespa Indonesia
Vespa Kongo
Salah satu Vespa paling langka di Indonesia yaitu Kongo Vespa Vespa adalah hadiah dari pasukan Inggris untuk pasukan perdamaian Garuda INDONESIA yang bertugas di Kongo. Perbedaan di Kongo ini dengan Vespa Vespa adalah pelat baja lebih kuat. Halini tidak buatan Italy Kongo Vespa tapi buatan Jerman.
Pada awal penciptaan Vespa memiliki kapasitas mesin 98 cc dan kecepatan hanyasekitar 65-75 km/h. Seiring waktu, terus berkembang hingga Vespa 1955 dihasilkanVespa pertama berkapasitas 150 cc mesin dan memiliki kecepatan untuk 100/km adalah Vespa 150 GS.
150 gs
Model Vespa tidak berubah banyak sejak ia diciptakan pertama, hanya pada tata lampunya adalah satu-satunya yang berubah yang awalnya terletak di spakbor rodadepan menjadi di stang Vespa. Vespa model yang merupakan pilihan paling populer adalah Vespa Sprint, Vespa PX dan VEspa Primavera. Pada tahun 1984, Piaggio Vespaproduk dikeluarkan Matic pertama (transmisi otomatis) yang disebut Vespa PK 50S otomatis.
sejarah vespa piaggio di indonesia
Vespa 4 tak yang pertama dibuat adalah Vespa ET 125cc di 1996 bertepatan dengan ulang tahun Vespa ke-50. Memasuki Milenium, Piaggio Vespa produk yang memenuhi standar emisi 0545848Vespa ET, Vespa GT, GTS, Vespa Vespa PX 125, Vespa LX 150, Vespa Sprint 125 danVespa Primavera.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
Ads by


Sealamat pagi, siang, sore, malem.... agan-agan kaskuser semua.....
Sesuai dengan judul kali ini ane bakal bahas tentang sejarah perjalanan RX-King ini di Indonesia gan. Siapa yang gak tahu RX-King. Itu lho motor 2 tak yang terkenal pas tahun 1980-an ama 1990-an sebagai motornya penjambret. Kalau diitung-itung motor ini panjang umur juga ya di Indonesia. Keluarnya tahun 1983 dan discontinue 2008, berati 25 tahun masa produksi tanpa perubahan body yang berarti waooow.....

RX-King ini merupakan penerus dari generasi Yamaha RX-K 135 yang masuk ke Indonesia secara CBU tahun 1980. Mungkin Yamaha RX-K 135 ini dianggap kurang laku, jadi gak heran umur RX-K ini pendek karena mulai masuk Indonesia pada 1980 dan selesai produksi tahun 1983 yang digantikan oleh RX-King.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
Ads by

RX-K 135

Yamaha RX-king ini tidak serta merta langsung hadir di Indonesia, tetapi melalui proses survey dan riset mulai dari Sumatera, Jawa dan beberapa daerah lainnya. Dari riset yang dilakukan oleh orang Yamaha Jepang, yaitu Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo Aoshima, diperoleh hasil bahwa mayoritas masyrakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, dan mempunyai kecepatan kekuatan mesin yang luar biasa. Dan akhirnya terciptalah Yamaha RX King 135 ini yang khusus dibuat Yamaha untuk pasar Indonesia.

Yamaha RX King merupakan salah satu legenda motor sport 2 tak Yamaha yang paling sukses. Pernah booming antara tahun 80an hingga 90an akhir. Selain larinya yang cukup kencang, bodi RX King saat itu dianggap mewakili jiwa muda, keren dan gagah. Sempat mendapat julukan motor jambret karena saking cepat dan gaharnya mesin RX King, sehingga RX King sering digunakan sebagai motor pelaku tindak kejahatan.

Yamaha RX-King pertama kali hadir di Indonesia tahun 1983, merupakan penyempurnaan dari Yamaha RX-K 135, dengan penambahan YEIS (Yamaha Energy Induction System) yang membuat RX King lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen dari RX-K meskipun cc-nya sama. Selain itu diterapkannya Yamaha Computerized Lubrication System membuat RX King semakin bertenaga hingga 5000 Rpm.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
RX-King tahun 1983

Jika dirunut dari sejarahnya RX-King ini dibagi dalam 3 generasi. Generasi awal Yamaha RX King atau yang biasa disebut King Cobra, disebut Cobra karena stangnya model seperti leher ular kobra yang saat itu lagi ngetrend. Model kobra ini diproduksi antara tahun 1983-1991, dengan dengan kode blok mesin Y1 dan Y2 dan mesinnya diimport langsung utuh dari Jepang, tetapi untuk body, rangka, dll drakit dan dibuat di Indonesia. Sedangkan generasi kedua biasa disebut King Master, dengan kode blok mesin Y1-74, konon y1-74 ini adalah produksi Yamaha Pulogadung Jakarta. Model ini diproduksi antara tahun 1992 sampai 2001. Nah masih tetap model King Master yang sama, hanya saja mulai tahun sekitar 1997 footsep belakang mulai dipindah posisinya tidak lagi nempel di swing arm gan. Sedangkan generasi ketiga mulai 2002 disebut dengan New King, king generasi terakhir ini sudah memenuhi standart EURO jadi tidak mempunyai asap sebanyak pendahulunya karena knalpot dilengkapi catalic converter. Selain itu desain bodi motor semakin modern dengan lampu bulat layak motor pendahulunya Yamaha RX-100 namun lebih modern modelnya mirip vixion lama, dihentikan produksinya pada 2008.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
RX-King 1996

Secara spesifikasi, RX king mempunyai mesin 2 tak berkapasitas 132 cc dan berpendingin udara. Perbandingan kompresinya 6,9 : 1, dengan diameter silinder 58,0 mm dan stroke sepanjang 50 mm. Transmisi memiliki 5 speed dengan dibantu kopling manual basah dengan multiplat. Dan pengatur bahan bakar menggunakan Mikuni VM26. Untuk pengapian RX King sudah menggunakan AC-CDI. Dengan dapur pacu seperti ini Yamaha RX King mempunyai tenaga maksimum 18,5 PS/9.000 RPM dan torsi puncak 1.54 KGF.M/8.000 RPM. Panjang Yamaha RX King 1970 mm, lebar 735 mm, dan tinggi 1065 mm sedangka jarak sumbu roda mencapai 1245 mm. Menggunakan rangka Double Cradle, dengan kapasitas tangki mencapai 9,5 Liter. Berat kosong RX King cukup ringan untuk motor sport hanya 100 kg. sok depan menggunakan garpu teleskopik dan belakang double sokbreaker untuk menopang swing arm. Yamaha RX King ini menggunakan roda berdiameter 18 inch, dengan dibekap ban ukuran 2.75-18-4 PR untuk depan dan 3.00-18-4 PR untuk roda belakang. Untuk rem menggunakan cakram dengan caliper 2 piston (sebelum tahun 95 hanya 1 piston), sedangkan rem belakang masih menggunakan rem tromol.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
RX-King 2002

Tapi dengan segala kelebihan RX-King yang kenceng, ada motor 2-tak yang lebih kenceng di jamannya. Yup, itulah Binter AR-125 2-tak 125cc konon lebih buas dari RX-King, sayang umurnya pendek karena ATPM-nya juga tutup tahun 1986 (note : ATPM-nya bukan Kawasaki Motor Iindonesia tapi Bintang Terang-nya punya buronan Edi Tansil). Selain itu mesinnya RX-King juga konon katanya gampang panas, bisa sih dibuat touring (tenaga dan speednya juga cukup kok emoticon-Big Grin ) tapi harus sering berhenti, bukan ridernya yang disuruh ngaso, tapi motornya ngaso gan, biar mesin gak overheat, kalo overheat kan bisa macet tuh pistonnya. Kayaknya emang hampir semua mesin 2-tak Yamaha di Indonesia gitu emoticon-Cape d... (S)

Selain itu, kenapa King Cobra lebih dicari daripada King Master keatas, karena ada gosipnya blok mesin bertuliskan Yamaha Pulogadung (YP) kualitasnya tidak sebagus Y1-Y4 dan yang tanpa Y-Y-an (blok mesin tua punya RX-K). Kan RX-King mesinnya buatan Indonesia gan. Desainnya abadi dan tetap diminati. Salah satu ciri khas yang tidak pernah berubah adalah bentuk tangki, box aki, dan juga bagian jok. Semuanya sama. Hebatnya lagi, hingga saat ini si 'King' masih sangat diminati. Harga bekasnya terus melambung tinggi, apalagi jika kondisi masih mulus. Harga RX-King seken masih tinggi-tingginya dan konon sudah masuk taraf gak masuk akal di beberapa daerah. Seperti nasib motor tua kebanyakan, selain dipelihara dengan baik dan benar oleh penghobi RX-King yang memang jumlahnya banyak, kadang juga sepintas kelihatan motor ini dibuat angkut barang rombeng. Serius, motor ini kadang dibuat ngangkut sayur, ngangkut krupuk dan laen-laen. Tapi beberapa RX-King dimodif abis-abisan, bahkan cenderung trondol untuk keperluan balap liar atau resmi. Dan seperti motor bertenaga lumayan gede pada umumnya, kalau jatuh di tangan rider 4L@y, ya dibuat ugal-ugalan gak karuan.

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia

Sejarah Perjalanan Yamaha RX-King 135 di Indonesia
RX-King New

Nah untuk RX-King New ini ada cerita unik gan, banyak orang awam menyebut ini RX-King 4-tak jika ketemu di jalan, ya karena asapnya hampir gak kelihatan dari knalpotnya gan. Bahkan ada dulu orang yang gak percaya kalo ada RX-King yang dilengkapi knalpot catalic untuk menekan emisi gas buang agar ramah lingkungan, mungkin karena penjualan RX-King new memang kurang laku, jadi populasinya jarang gan. Memang sih untuk RX-King New terjadi penurunan akselerasi dan power karena knalpotnya banyak sekat gan, jadi kurang diminati, apalagi dulu awal 2000an terdengar issue kalo motor 2-tak dilarang beredar di kota-kota besar emoticon-Cape d... (S).

Last.... itulah kejayaan RX-King dan perubahan dari masa ke masa, yang cenderung minim perubahan tapi tetap diminati karena powernya. Generasi RX-King di era 4-tak ini kemudian dilanjutkan dengan Yamaha Scorpio 225, tetapi sayangnya peminta Pio kurang banyak gan, dan generasi raja motorsport dari Yamaha kini dilanjutkan ke Yamaha Vixion yang powernya tak seganas RX-King dan Pio tapi unggul di desain yang lebih keren.

Sumber: dari segala sumber di internet digabung dan diedit serta ditambahkan emoticon-Big Grin

Honda Super Cub, Motor Terbaik Honda Sepanjang Masa

Jakarta – Dari sekian banyak motor Honda yang beredar di Asia, motor tipe apakah yang menjadi motor terbaik? Ternyata motor terbaik Honda bukanlah CBR, melainkan Honda Super Cub. Motor bebek retro yang terkenal di era 60-70an silam.
Pemberian predikat motor terbaik Honda itu didasarkan pada kenyataan kalau Honda Super Cub merupakan motor Honda yang sangat laris. Motor ini telah berhasil terjual sebanyak 72 juta unit dan diproduksi di 15 negara.
Honda meluncurkan Super Cub pertama menggunakan mesin berkapasitas 50 cc pada bulan Agustus 1958. Sejak itu, begitu banyak versi telah diproduksi untuk mencerminkan inovasi terbaru perusahaan Jepang itu. Bahkan saking banyaknya, orang Honda pun tidak tahu persis berapa banyak desain Super Cub yang ada di dunia.
Awal mula kelahiran Super Cub adalah tahun 1954 ketika perusahaan motor berlambang sayap tunggal mengepak ini mengalami krisis terbesar sejak didirikan pada tahun 1948. Sebuah masalah pada mesin menyebabkan penjualan menurun.
Melihat hal itu, Pendiri dan Presiden Soichiro Honda pun mengeluarkan instruksi untuk mengembangkan kendaraan dasar yang baru. Takeo Fujisawa, mitra Honda, meminta agar motor yang dibuat nantinya menjadi “satu dengan basis pelanggan luas yang akan menopang Honda.”
Melihat permintaan yang cukup berat itu, para insinyur pun tentu pusing. Akhirnya Honda, yang juga seorang insinyur membuat pernyataan yang membuat lega para peneliti “Jangan khawatir tentang berapa biaya untuk pengembangan. Itu akan ditebus melalui produksi massal,” kata Honda ketika itu.
Akhirnya, karena biaya sudah tidak lagi jadi masalah, ide dan teknologi yang diadopsi pun membanjir pada proyek ini yang akhirnya mengarah pada pengembangan sepeda motor yang akan membuat nama Honda dikenal di seluruh dunia.
Proyek ini pula yang menjadikan Honda menjadi pabrikan motor pertama yang mengembangkan mesin empat langkah berkapasitas 50 cc, yang jauh lebih tidak berisik dan bahan bakar efisien dibanding mesin 2 langkah yang menjadi telah standar kendaraan kecil ketika itu.
Tapi meski berkapasitas kecil, melihat di zaman hanya beberapa jalan yang di aspal, motor pun juga dirancang untuk menghasilkan daya yang cukup untuk menyaingi mesin 90 cc dengan memberikan traksi lebih.
Dan sesuai dengan waktu, sasis juga dirancang dengan sudut rendah untuk memungkinkan perempuan yang mengenakan rok untuk naik dan mematikan motor dengan mudah.
Perubahan mesin pun sering dibuat untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar lokal sebuah negeri. Bila di Jepang, Super Cub hanya memiliki varian mesin 50 cc dan 110 cc, di negara-negara lain mesin yang digendong Super Cub berkisar dari 100 cc sampai 125 cc.
Presiden Honda sendiri yang langsung turun memastikan bahwa perhatian diberikan kepada rincian terkecil. Dia bahkan pernah melakukan pengetesan prototipe yang memiliki kotak pengiriman makanan dipasang di bagian belakang untuk menunjukkan fitur apa yang perlu diubah untuk memenuhi kebutuhan toko yang mungkin menggunakannya.
Setelah itu, tuas kopling yang biasa ada di stang kiri pun menghilang dan digantikan dengan pedal persneling otomatis. Ini adalah teknologi inovatif yang menginspirasi pengembangan transmisi otomatis di mobil beberapa tahun kemudian.
Jozaburo Kimura, 81, yang bertanggung jawab desain, mengingat, “Ada perasaan yang mampu mengatasi kesulitan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.” Sesaat setelah kelahirannya, motor ini pun langsung menjadi trend. Motor ini juga segera menjadi kendaraan yang disukai para pekerja pos dan kurir surat kabar.
Perjuangan Honda untuk menjadi pabrikan nomor satu di dunia pun dapat dengan mudah dilangkahi berkat adanya motor ini. Karena pada akhir 1950-an, Jepang memiliki lebih dari 100 perusahaan kecil yang menjadi vendor dan membantu mereka membuat sepeda motor, dengan jumlah produksi sekitar 40.000 unit per bulan. Honda dengan cepat mendominasi dan di tahun 1960an bahkan mereka sudah keteteran untuk memenuhi permintaan pasar yang saat itu sudah mulai mereka dominasi berkat Super Cub.
Pada tahun 1959, Honda memperkenalkan anak perusahaan di Amerika Serikat dan dengan cepat memperoleh perhatian di tanah Harley-Davidson tersebut. Sementara di Asia Tenggara, Honda Super Cub mulai menginvasi seiring perang Vietnam yang berkecamuk.
Di akhir 1960an, seperti detikOto kutip dari Asahi, Selasa (9/8/2011) Honda Super Cub berhasil terjual sebanyak 750 ribu unit di Vietnam Selatan saja. Saat itu, motor ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil panen. Di Indonesia pun model ini juga cukup terkenal ketika itu.
Dan karena jasa-jasanya itu, Honda Super Cub pun dianggap sebagai motor terbaik yang pernah di jual Honda. Mobil ini pula yang membuat nama Honda melambung tinggi di berbagai negara.
SUMBER
Spoiler for Super Cub:

Sejarah motor yamaha dari masa ke masa

Sejarah Motor Yamaha Dari Masa ke Masa Sejarah Motor Yamaha Dari Masa ke Masa Yamaha didirikan pada tahun 1887, ketika Torakusu Yamaha mendirikan perusahaan Yamaha Corp Nippon Gakki yang membuat alat musik piano organ, tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrumen musik terbesar di dunia, Logonya pun dibuat Pada 1 Juni 1955, berdirilah Yamaha Motor Corp. yang terpisah dari dari Yamaha Corp. namun masih tetep dalam satu grup. Motor produksi pertama yamaha adalah single cylinder 2 stroke dengan kapasitas 125cc, dimana motor ini plek-plek copy dari DKW 125cc, Pabrikan Inggris BSA juga dari pabrikan Jerman ini dikenal dengan Bantam, Motor 125cc tersebut dikenal sebagai YA1 alias Atakombo dan dikenal juga sebagai Red DragonFly, Motor ini lumayan sukses dan laris dipasaran dan diproduksi berikutnya menggunakan mesin dengan kapasitas 175cc. Produksi motor berikutnya adaah twin cylinder YDI dibuat pada tahun 1957, sanggup mengeluarkan power 20 BPH, dan memenangkan race Mount Asama di Jepang, produksinya sekitar 15.811 sepeda motor yamaha dan jumlah ini masih dibawah Honda ataupun Suzuki. Logo Yamaha Sejarah Motor Yamaha Dari Masa Kemasa Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959 keluarlaah motor sport Yamaha pertamanya yang dikenal sebagai YDSI, dengan 5 speed gearbox. tahun 1960, produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138 rebu motor. Setelah berakhirnya Perang Korea,.. perekonomian Amerika Serikat begitu booming dan ini mendorong eksport Jepang khususnya motor ke Amerka Serikat. Tahun 1962 ekspor yamaha ke US sebanyak 12 ribu motorcyclez. Kemudian tahun 1962 sudah mencaoai 12 ribu unit. Demikian pula untuk tahun1963, kurang lebih sebanyak 36 ribu unit dan puncaknya ditahun 1964, ekspornya mencapai 87 ribu unit. Tahun 1963, Yamaha membuat motor 250cc, twin cylinder dan air cooled. Sejak saat itu, Yamaha lumayan dikenal di seantero Jepang. Tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 ribu unit dan peruntukkannya 50:50, dimana sebagian untuk eksport sedangkan sebagian lainnya konsumsi dalam negeri. Yamaha mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka pabrik diluar negara Jepang. Pabrik yamaha di luar Jepang yang pertama kali dibuka adalah di Thailand di tahun 1966. Pelan tapi pasti Yamaha mulai melewati Suzuki dalam hal produksi motor, dimana pada tahun 1967 telah mencapai 406 ribu unit motor. Jumlah ini melewati saingan terdekatnya Suzuki dengan selisih sekitar 4 ribu unit. Selanjutnya Yamaha mulai mengembangkan untuk pertama kalinya yaitu Yamaha motor trail. Motor trail pertama menggunakan engine 250cc single cylinder. Disamping itu Yamaha juga mengembangkan sport car unit 2000cc, 6 cylinder dan DOHC untuk Toyota Motor, dan ini akan membantu Yamaha dalam mengembangkan high performance bikers nantinya. Tahun 1969 Yamaha mengembangkan circuit race yang bersebelahan dengan pabrik Yamaha di Iwata. Tahun 1970, jumlah type product yang ditawarkan mencapai 20 jenis motor mulai dari 50cc s/d 350cc. Yamaha menyadari juga potensi 2 stroke masih terbuka lebar dan Yamaha memproduksi sekitar 574 rebu engines dan 60% diantaranya untuk di ekspor. Dan ditahun yang sama juga, Yamaha mulai bermain di 4 stroke dengan mengeluarkan motor XS1 650cc vertical twin dimana megadopsi dari Triumph Twin. Motor ini sanggup mengeluarkan power sebesar 50HP pada 7200RPM dan torsi maksimum sebesar 52Nm pada 6000RPM. Berikut Foto foto yamaha dari masa ke Masa Motor Yamaha 75 Yamaha 100 Yamaha 125 Yamaha Alfa Yamaha Crypton Yamaha F1zr Yamaha Mio Yamaha RX King Yamaha Spesial Nah demikainlah persembahan dari saya admin hasbihtc yang sudah membahas mengenai Sejarah Motor Yamaha Dari Masa ke Masa semoga bisa bermanfaat, NB kira kira apa yach Produk yamaha terbaru 2013.

Honda astrea prima,,si bebek legendaris

Honda Astrea Prima, Si Bebek Legendaris…!!! Mendengar nama Honda Astrea Prima, tentu qta teringat bebek yang cukup populer era 1990-an. Di ajang Otobursa Tumplek Blek 2015, bebek ini menyapa para pengunjung. Meski usianya mencapai 1/4 abad, namun pesonanya cukup menarik perhatian orang termasuk saya. Jadi keinget dulu kalo Astrea Prima sempat menjadi kendaraan keluarga sebelum akhirnya lenyap digondol maling Yup, popularitas Honda Astrea Prima di zamannya gak bisa ditandingi oleh bebek2 lain. Irit bensin, perawatan mudah, suku cadang terjangkau & harga jual kembali tinggi menjadikannya favorit konsumen & maling saat itu. Bebek Honda Astrea Prima berkapasitas mesin 97 cc. Lahir di tahun 1989 s.d. 1992 sebagai generasi penerus Honda Astrea Star yang berkubikasi 86 cc. Selain cc mesin naik, penyempurnaan dilakukan di sektor kaki bagian depan yakni dari model lengan ayun menjadi teleskopik walau sektor rem depan masih pake teromol. Padahal nih bebek sanggup digeber ampe 100 km/h lebih…!!! Seingat saya, Honda Astrea Prima ada 2 model yakni yang pake tombol electric starter & yang tidak. Kemudian generasi terakhir Honda Astrea Prima ada emblem Limited Edition dengan ciri lebih banyak warna hitam disekujur bodinya. Persneling model rotari memberi keunikan tersendiri yakni dari gigi 4 bisa oper langsung ke gigi netral dengan catatan motor dalam kondisi berhenti. Selain itu, shockbreaker belakang bisa disetel yakni buat boncengan ato sendirian, cukup putar knop…!!! Bagian depan khususnya di atas spakbor depan terdapat tatakan untuk menaruh barang bawaan. Biasanya buat naruh jas hujan. Saat ini udah gak ada lagi di bebek sekarang, tinggal taruh di bawah jok. Maklum tahun segitu belum kepikiran bagasi gede Oh ya satu hal yang bisa jadi masukan buat pabrikan saat ini yakni hilangnya emblem mata kucing. Yup, kalo diperhatikan Astrea Prima terdapat mata kucing di sisi kiri kanan spakbor depan. Jika ada sorot lampu, maka mata kucing akan menyala. Tak hanya Honda, pabrikan lain di era tersebut juga menerapkan mata kucing. Entah mengapa motor2 sekarang gak ada lagi si mata kucing. Andaikata disematkan lagi, tentu lebih safety dong…!!!

Sejarah Motor tua di Indonesia

Sejarah Motor tua di Indonesia
Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893.    Sehari-hari  J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.   J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.
Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia.  Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor.   Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.
Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum.   Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.  Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York.   Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya.   Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat.   Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.

Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).   Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.  Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm.  Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik.
Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.   oleh kruk as (crankshaft).   Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.  Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm.  Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik.  

Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan  Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter.   Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.   Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.   Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler. 

Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bern

Rabu, 01 Februari 2017

Sejarah dan Evolusi "Sang legenda" Honda Cb dari masa ke masa



Apa itu Honda CB?
Motor Tua itu kini tengah naik daun. Disamping harganya yang murah juga enak buat dimodifikasi karena bisa dicangkokan komponen mesin generasi HONDA semisal GL 100, GL PRO, TIGER juga bisa mencaplok komponen motor lain semisan SHOCK Depan RX-KING dll.



Dipenghujung tahun 2000 an motor ini cuma dihargai sekitar 300 Ribuan , lalu naik menjadi 700 ribuan , 2 tahun yang lalu masih sekitar 1 jutaan dan ditahun ini harganya melejit lagi sekita 1,8 jutaan. Fantastik…. itu semua berkat ulah para modifikator yang menjadikan motor CB ini sebagai BASIS MOTOR MODIFIKASI. Tapi untuk modifikasi SPEED alias LARI atau untuk TRAIL CC yang kecil tidak mumpuni maka harus di BORE UP dengan menggunakan SEHER TIGER. Biaya yang dikeluarkanpun jadi membengkak. Saran untuk yang mau modif CB lebih baik ambil basis yang 1 atau 2 Tingkat diatasnya semisal GL 100 , atan GL PRO lebih enak dimodifnya karena mesin nya lebih gampang dan MURAH dimodifikasi

Kebijakan Pemerintah?
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya; PT Honda Federal (1974) memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dsb. PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) khusus memproduksi peredam kejut PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) memproduksi mesin sepeda motor PT Federal Izumi Manufacturing (1990) khusus memproduksi piston Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan anak-anak perusahaan di-merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, dengan komposisi saham 50% PT Astra International Tbk dan 50% Honda Motor Co. Japan.



Saat ini AHM memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan ; Pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ketiga sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Pada tahun 2007, AHM menempati ranking pertama penjualan sepeda motor di Indonesia dan tingkat ASEAN dengan produksi ke-20 jutanya. Pada tingkat dunia, AHM menempati ranking 3 setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

Inilah perkembangan "Sang Legenda"
HONDA BENLY CB92 SUPER SPORTS 1959
The first sports model to bear the CB name. This high-performance version of the C90 participated in the 2nd All-Japan Motorcycle Clubman Race held at Mt. Asama.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC Chain Train
Engine displacement 124.67cc
Maximum power 15PS / 10,500rpm
Maximum torque 1.06kgm / 9,000rpm
Maximum speed 130km/h
Dry weight 110kg
Frame type Back Bone Pressed Steel
Suspension (Front) Leading Bottom Link
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 155,000yen


HONDA SUPER SPORTS CB95 1959
The CB95 was a larger displacement version of the original CB92. Together with the CB92 and CR71, these machines formed Honda's super sport trio. They dominated the 2nd Mt. Asama and the 3rd Utsunomiya Clubman race in the 200cc class.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC Chain Train
Engine displacement 154.6cc
Maximum power 16.5PS / 10,000rpm
Dry weight 115kg
Transmission 4-Speed


HONDA DREAM CB72 SUPER SPORTS 1960
A genuine 250cc sports model aimed at expanding the motor sports market. It was optionally equipped with a full assortment of race kit parts. These machines played active roles on the road racing, motocross, and touring scenes.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 247.33cc
Maximum power 24PS / 9,000rpm
Maximum torque 2.06kgm / 7,500rpm
Maximum speed Type I:155km/h・Type II:145km/h
Dry weight 153kg
Frame type Back Bone Steel Pipe
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 187,000yen
[/SPOILER]

HONDA BENLY CB125 1964
This OHC twin-cylinder sports bike featured a steel-tube frame and technology taken from Honda's world GP racers. It delivered class-leading performance at the time.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 124.6cc
Maximum power 15PS / 10,500rpm
Maximum torque 1.07kgm / 9,200rpm
Dry weight 127kg
Frame type Back Bone Steel Pipe
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 155,000yen

HONDA DREAM CB450 1965
Japan's first DOHC street machine, the CB450 was developed to compete in the overseas big-bike market. Its 450cc engine boasted the performance of a 650.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin DOHC
Engine displacement 444cc
Maximum power 43PS / 8,500rpm
Maximum torque 3.82kgm / 7,250rpm
Maximum speed 180km/h
Dry weight 187kg
Frame type Semi-Double Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 268,000yen

HONDA DREAM CB450D SUPER SPORTS 1967
The D stands for Desert Scrambler. This machine made for export to the U.S.A., featured left and right upswept exhausts and a teardrop tank. The foundation for the CL450 and CB450K1, various parts were available for sale in kits and otherwise.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 444cc
Maximum power 43PS / 8,500rpm
Maximum speed 180km/h
Dry weight 187kg
Transmission 4-Speed

HONDA DREAM CB250 1968
A new kind of sports bike designed for the booming markets of the seventies, the CB250 pumped out a screaming 30PS from its OHC twin engine mounted in an all new frame. Two versions were produced: a CB72 style and a two-tone export version.

Sekarang di Indonesia lagi trennya motor CC nanggung alias 250cc tapi jaman dulu Honda udah punya tapi bukan versi sportnya,hmmm kebayang dong 250cc bisa lari 160kpj, kaya apa itu, belum lagi tanpa fairing.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 249cc
Maximum power 30PS / 10,500rpm
Maximum torque 2.14kgm / 9,500rpm
Maximum speed 160km/h
Dry weight 149kg
Frame type Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 187,000yen

HONDA DREAM CBCL250 1968
This stylish street scrambler made its debut with the high-powered CB250. It featured a skid plate for off-road riding, upswept exhaust and a 19-inch front wheel.


Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 249cc
Maximum power 27PS / 10,000rpm
Maximum torque 2.07kgm / 8,000rpm
Maximum speed 150km/h
Dry weight 148kg
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 189,000yen

HONDA BENLY CB125 1969
This sports model was developed along the same concept as the CB250 and CB350. Features included a newly developed frame, twin-cylinder engine, 5-speed transmission and a tachometer.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 124cc

Maximum power 15PS / 11,000rpm
Maximum torque 1.05kgm / 9,500rpm
Maximum speed 130km/h
Dry weight 112kg
Frame type Semi-Double Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Carvone
Price (At the time) 147,000yen

Ini dia gan yang langka di Indonesia, Honda CB 125 Twin atau kalau di negeri nya sana disebut Benly.. Bayangin 125cc bisa lari sampai 130kpj, kalah motor-motor jaman sekarang,kenapa bisa gitu ya? mungkin motor jaman sekarang banyak fitur elektroniknya jadi agak berat, engga seperti jaman dulu yang cuma mengandalkan platina..hmmm salut buat Sochiro Honda.

HONDA DREAM CB750 FOUR 1969
A super sport model equipped with the world's first mass-production four-cylinder OHC engine. With the theme of "achieving higher power while maintaining safety," this machine featured Honda's first double cradle frame and hydraulic disk brake and its appearance led to a worldwide Nanahan (750cc engine bike) boom.

Type of engine Air-Cooled 4-st. OHC
Engine displacement 736cc
Maximum power 67PS / 8,000rpm
Maximum torque 6.1kgm / 7,000rpm
Maximum speed 200km/h
Dry weight 218kg
Frame type Double Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 385,000yen

Untuk motor yang satu ini masuk jajaran motor terbaik yang pernah dibuat versi Discovery channel loh, mau lihat ? nih bukti videonya... [YOUTUBE]<iframe width="640" height="360" src="//www.youtube.com/embed/yeMgEuf30G4?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>[/YOUTUBE] [/SPOILER]

HONDA CB1100 2013
The 90cc CB sports bike. Its newly designed OHC engine delivered high-revving high-performance. Mated to a 5-speed transmission and mounted in a diamond-configuration steel-tube frame, it offered sporty riding characteristics.

Ini dia nih legenda motor CB yang ada di Indonesia, Honda CB90 tahun 1970. Sebenernya cuma beda nama, kalau untuk pasar Amerika dan Eropa mereka disebut CB90 tapi di Indonesia atau mungkin kawasan Asia banyak yang mengenal dengan sebutan CB100, terus apa bedanya sama gelatik ?? sama aja hanya masalah dipenyebutan.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Single OHC
Engine displacement 89cc
Maximum power 10.5PS / 10,500rpm
Maximum torque 0.76kgm / 9,000rpm
Maximum speed 110km/h
Dry weight 85kg
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 90,000yen

HONDA CB750 RACER 1970
This machine is the CB750FOUR racer which made its debut in the Daytona 200 Mile Race and gave Honda its first victory in 1970. This racer was released in two versions: 1) A complete racer, which was produced by order mainly for export, and; 2) An assembly kit, which contained parts and components including the engine and frame supplied by RSC.(Winning machine in the Daytona 200 Mile Race in 1970; No.2 Dick Man)

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 OHC
Engine displacement 748.6cc
Maximum power over 90PS / 9,000rpm
Maximum speed over 230km/h
Dry weight 170kg
Transmission 5-Speed

HONDA DREAM CB350 EXPORT 1970
Continuing in the tradition of the CB72, this sports model mounted a newly designed vertical twin engine. Mainly exported to North America.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Twin OHC
Engine displacement 325cc
Maximum power 36PS / 10,500rpm
Maximum torque 2.55kgm / 9,500rpm
Maximum speed 170km/h
Dry weight 150kg
Frame type Semi-Double Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 196,000yen

HONDA BENLY CB50 1971
This sporty model featured a newly designed single overhead camshaft engine, tubular frame, tachometer, megaphone muffler and sleek tank.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Single OHC
Engine displacement 49cc
Maximum power 6PS / 10,500rpm
Maximum torque 0.41kgm / 8,500rpm
Dry weight 71kg
Frame type Diamond
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 75,000yen

HONDA DREAM CB500 FOUR 1972
The second machine in Honda's 4-cylinder street line-up, the elegant CB500 combined a high-performance engine with a lightweight chassis to deliver superbly balanced handling.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 OHC
Engine displacement 498cc
Maximum power 48PS / 9,000rpm
Maximum torque 4.1kgm / 7,500rpm
Maximum speed 180km/h
Dry weight 184kg
Frame type Double Cradle Steel Pipe
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 335,000yen

HONDA CB750 RACER 1973
This is an improved version of the CB750 which won the 1970 Daytona 200 in its debut outing. Its fairing was the first to use Honda's new red, white and blue colors. 1973 Daytona 200 6th place finisher. Rider: No.15 Morio Sumiya

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 OHC
Engine displacement 736cc


HONDA CB500R 1975
This prototype was developed in preparation for the 1975 Bol d'Or 24-Hour Endurance Race. It was equipped with the newly developed 3-valve head later used on the Hawks. Development Rider : Morio Sumiya

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 OHC 3-Valve Gear Train
Engine displacement 749.35cc
Maximum power over 86.7PS / 11,000rpm
Transmission 5-Speed
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm

HONDA CB750F 1979
This domestic market 750cc super sports featured clean, flowing lines. Its high-performance DOHC 4-valve 4-cylinder engine and jet-fighter styled cockpit reignited CB popularity.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 DOHC 4-Valve
Engine displacement 748cm3
Maximum power 68PS / 9,000rpm
Maximum torque 5.9kgm / 8,000rpm
Dry weight 228kg
Frame type Double Cradle
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 538,000yen

HONDA CB250RS 1980This single-cylinder sports bike was lightweight and offered nimble handling. Its slim design was a major feature. Promotional photos of the machine featured NR rider Takazumi Katayama.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Single OHC 4-Valve
Engine displacement 248cm3
Maximum power 25PS / 8,500rpm
Maximum torque 2.2kgm / 7,000rpm
Dry weight 128kg
Frame type Diamond
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm
Price (At the time) 298,000yen

HONDA CB1100R
This limited-production super sports boasted RS1000 technology. Its race-spec high-performance engine, chassis and suspension were hand-built. It raced with great success on tracks around the world.

Type of engine Air-Cooled 4-st. Inline-4 DOHC 4-Valve
Engine displacement 1,062cm3
Maximum power 105PS / 9,000rpm
Maximum torque 9.05kgm / 7,500rpm
Dry weight 235kg
Frame type Double Cradle Pressed Steel Pipe
Suspension (Front) Telescopic
Suspension (Rear) Swing Arm

HONDA CB1100 2013

ENGINE
Engine Type 1140cc air- and oil-cooled inline four-cylinder
Bore And Stroke 73.5mm x 67.2mm
Induction PGM-FI with automatic enrichment circuit, 32mm throttle bodies
Ignition Digital transistorized with electronic advance
Compression Ratio 9.5:1
Valve TraDOHC; four valves per cylinder

SI TANGGUH DAN SI BANDEL HONDA GL SERIES


Setelah kemunculan Honda CB yang populer pabrikan sayap mengepak, Honda, mengeluarkan motor penerusnya yakni Honda GL Series. Honda GL yang digadang-gadang oleh Honda untuk melanjutkan kejayaan sang kakak, Honda CB, pertama kali muncul pada tahun 1979.


Honda GL 100, GL 100, Honda GL 100 Series
Honda GL 100
Honda GL muncul di ranah otomotif tanah air dengan 2 kapasitas engine yang berbeda, 100cc dan 125cc. Penggemar otomotif tanah air pun tertarik dengan kuda besi yang berbeda ini karena di kala itu ranah otomotif roda 2 tanah air masih penuh dengan asap putih alias 2 tak. Di tahun 1979, awal kemunculannya, desain Honda GL sedikit menyerupai Honda CB, lampu, speedometer dan tachometer masih bulat. Lampu belakang mirip dengan Honda CB dengan lampu sein belakang tertempel di behel belakang. Kaca spion berbentuk bulat, rem depan sudah memakai cakram tetapi masih menggunakan kabel alias mekanis.

Honda GL 100, GL 100, GL 100 Series
Honda GL 100

Tahun 1982, Honda GL mengalami perubahan desainnya. Lampu, speedometer dan spion berbentuk kotak sedangkan dudukan lampu belakang menjadi satu dengan lampu sein yang berubah menjadi kotak juga. Di tahun berikutnya, tahun 1985 Honda GL Series mengubah sistem pengapiannya yang semula memakai Platina menjadi CDI. Di tahun ini pula muncul sang adik yaitu Honda GL Max yang berkapasitas 125cc dan Honda GL Pro yang berkapasitas 145cc.
Honda GL 100, GL 100, GL 100 Series
Honda GL 100

Honda GL 100, GL 100, GL 100 Series
Honda GL 100


Honda GL 125, GL 125, GL 125 Series
Honda GL 125

Honda GL Pro di tahun 1992 mengalami perubahan di warna engine. Yang semula berwarna putih keabu-abuan menjadi hitam. Seri GL Pro ini lebih dikenal dengan Honda GL Pro Black Engine. Seri GL Pro Black Engine ini terkenal lebih bandel dan lebih tangguh dibandingkan dengan seri GL Pro yang sebelumnya.

Honda GL Pro Black Engine, Honda GL Pro, GL Pro Black Engine
Honda GL Pro Black Engine
Di tahun 1996 Honda akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi GL 100 . Sedangkan Honda GL Max dan GL Pro yang masih tetap berjalan melanjutkan perjalanannya di ranah otomotif tanah air. Honda GL Max dan GL pro di tahun ini mengalami perubahan lagi, yakni menjadi GL Max Neotech dan GL Pro Neotech. GL Pro Neotech naik kapasitas dapur pacunya yang awalnya 145cc menjadi 160cc yang menambah tenaga kuda besi menjadi lebih mumpuni untuk melawan motor sekelasnya.
Honda GL Pro Neotech, GL Pro Neotech,Honda GL Pro
Honda GL Pro Neotech
Umur GL Pro Neotech akhirnya habis di tahun 2000 sedang saudaranya, GL Max Neotech masih melanjutkan perjalanannya. Tahun 2005 Honda mematikan GL Max Neotech.
Honda GL Max Neotech, GL Max Neotech, Honda GL Max
Honda GL Max Neotech
Walau sudah lama mati, Honda GL Series yang pernah berjaya di masanya sekarang tetap memiliki penggemar tersendiri karena karakter engine yang bandel dan tangguh serta desainnya yang berbeda dengan yang lain. Nama GL sendiri adalah singkatan dari Gin Linamoto yang merupakan kakek moyang pendiri honda, Soichiro Honda.
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100

Spesifikasi GL 100 :
Panjang x lebar x tinggi                  : 1900 x 735 x 1017 mm
Jarak sumbu roda                            : 1200 mm
Berat kosong                                   : 98,5 kg
Ban depan                                       : IRC 2,50-18 (4 PR)
Ban belakang                                  : IRC 2,75 -18 (4PR)
Jenis/kapasitas tangki bbm             : bensin/11,5 liter
Pemakain bahan bakar                    : 50 km/l pada kecepatan 50 km/jam
Engine                                             : 1 silinder/OHC
Pendingin                                        : udara
Kapasitas silinder                            : 105 cc
Diameter x langkah                         : 52 mm x 49,5 mm
Perbandingan kompresi                   : 9,2 :1
Daya maksimum                              : 12 HP/10000 rpm
Torsi maksimum                              : 0,85kgm/8500 rpm
Jenis/Kapasitas oli engine               : SAE 30 Kelas SE 1 liter


Berikut iklan yang sempat ditayangkan di TV dari GL 100 dan GL 125




Honda GL 125, GL 125, Honda GL
Honda GL 125
Honda GL 125, GL 125, Honda GL
Honda GL 125
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100

Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100

Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100

Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100

Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100
Honda GL 100, GL 100, Honda GL
Honda GL 100